TAHAPAN PERHITUNGAN POLIGON TERTUTUP

Konten [Tampil]

 


DEFINISI

    Poligon tertutup adalah poligon yang titik awal dan titik akhirnya bertemu pada satu titik yang sama. Pada poligon tertutup, koreksi sudut dan koreksi koordinat tetap dapat dilakukan walaupun tanpa titik ikat. Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang membentuk poligon segi banyak yang menutup. Untuk yang dimaksud menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi, sehingga akan membentuk segi banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut

    Pada saat melakukan pengukuran poligon tertutup, kita membidik target muka dan belakang, lalu membaca sudut horizontal dan hasil bacaan tersebut kemudian ditulis pada formulir perhitungan poligon tertutup. Setelah melakukan pengukuran poligon tertutup, langkah selanjutnya adalah kita mengolah data hasil pengukuran poligon tertutup tersebut. Data yang diolah sangat banyak antara lain perhitungan kesalahan penutup sudut, perhitungan sudut yang dikoreksi, perhitungan azimuth, dan sebagainya.


ALUR PERHTUNGAN POLIGON TERTUTUP

FORMULIR PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP


Menentukan Sudut Dalam dan Sudut Luar

a. Sudut dalam : pembacaan belakang – pembacaan depan. 
b. Sudut luar : pembacaan depan –  pembacaan belakang.

Koreksi Sudut/ Kesalahan Penutup Sudut (KPS)

a. Sudut dalam : ∑α = (n-2)x180˚ ± fs
b. Sudut luar : ∑α = (n+2)x180˚ ± fs

Koreksi Sudut Tiap Titik/ Kesalahan Penutup Sudut Tiap Titik

kps = fs/

Sudut Terkoreksi êžµ i + Koreksi Sudut tiap Titik

    Dalam perhitungan sudut terkoreksi tidak melulu ditambah. Contohnya ketika kita mencari koreksi sudut pada poin 2. Ketika ∑α > dari (n-2)x180˚ maka hasilnya akan positif sehinga untuk mencari sudut terkoreksi menjadi dikurang. Jika ∑α < dari (n-2)x180˚ maka akan menghasilkan koreksi sudut negatif, sehingga negatif bertemu tanda kurang akan menjadi positif sehingga ditambah.

Perhitungan Azimut

Cara 1

α 2.3 = α 12 (awal) + êžµ 2 – 180 atau α 23 = α 12 (awal) - êžµ 2 + 180 Jika hasil dari penggunaan rumus diatas lebih dari 360° maka dikurangi 360°. Akan tetapi, jika hasil dari penggunaan rumus diatas minus maka ditambah 360.

Cara 2

α awal = α 12 (awal) + êžµ 2 ± 360° ±180° Jika hasil dari α awal = α 12 (awal) + êžµ 2 lebih dari 360° maka dikurangi 360°, jika minus ditambah 360°, dan hasilnya ketika digunakan untuk menghitun azimuth titik selanjutnya maka di tambah 180° jika tidak lebih dari 360°, jika lebih dari 360° maka dikurangi 180°.


    Pada perhitungan azimuth poligon tertutup ini ketika hasil penrhitungan kita benar maka azimuth akhir akan kembali lagi seperti azimuth awal. Jika tidak kembali lagi ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi pertama mungkin keslahan pengukuran saat dilapangan atau kesalahan saat proses perhitungan.

 




 



 




Perhitungan Absis (∆x) dan Ordinat (∆y)

a. ΔX12 = d12 sin α 12
b. ΔY12 = d12 cos α 12

 


 



Perhitungan Koreksi Absis (∆x) dan Ordinat (∆y)

a. Koreksi ΔX = (d12/∑d) -∑ ΔX12
b. Koreksi ΔY = (d12/∑d) -∑ ΔY12





Perhitungan Absis (∆x) dan Ordinat (∆y) Terkoreksi

a. ΔX Terkoreksi = ΔX + Koreksi ΔX
b. ΔY Terkoreksi = ΔY + Koreksi ΔY

    Pada pengukuran poligon tertutup, hasil penjumlahan dari seluruh titik baik ΔX terkoreksi dan ΔY terkoreksi akan menghasilkan 0,00. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada koreksi saat proses perhitungan.

 


 



Perhitungan Koordinat

a. X2 = X1 + ΔX 12 Terkoreksi

b. Y2 = Y1 + ΔY 12 Terkoreksi

 


 




 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar