MENGENAL MACAM PENGUKURAN SIPAT DATAR DAN CARA PENGUKURANNYA

Konten [Tampil]

 


DEFINISI

    Penyipat datar adalah alat ukur tanah yang memiliki posisi teropong selalu tegak lurus dengan sumbu satu. Teropong pada waterpass tidak dapat diarahkan keatas atau kebawah, hal ini disebabkan karena waterpass merupakan alat penyipat datar yang mana teropongya selalu dalam posisi datar. Waterpass terbagi menjadi tiga jenis yaitu waterpass manual, digital, dan auto levelling.

    Waterpass/ penyipat datar adalah alat ukur tanah yang digunakan untuk menentukan beda tinggi antara dua titik atau lebih dan juga digunakan untuk menentukan jarak. Acuan yang digunakan ialah Mean Sea Level (MSL) atau referensi lokal. Untuk keperluan pekerjaan struktur diperlukan keakuratan dibawah 1 mm pada jarak tidak melebihi 30 meter.

FUNGSI WATERPASS


  • Menentukan elevasi/ peil untuk lantai, balok, dan lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui.
  • Mengecek ketinggian pengulangan agar tidak melebihi tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai yang dihasilkan dapat datar.
  • Pembuatan tanda/marking pada kolom/dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan untuk pekerjaan dinding panel precast, serta dapat digunakan dalam pengecekan settlement bangunan.
    Perencanaan jalan, jalan kereta api, saluran, penentuan letak bangunan gedung yang didasarkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urugan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran saluran yang sudah ada, dan lain-lain.

JENIS METODE PENGUKURAN WATERPASS

Pengukuran Memanjang (Long Section)

  • Pengukuran Terbuka
    Pengukuran pulang pergi adalah pengukuran memanjang yang dilakukan dua kali pengukuran yaitu pergi dan pulang pada satu lintasan yang sama dan letak titik rambu yang sama. Pengukuran pulan gpergi guna mengetahui ketelitian dalam pengukuran karen antar pengukuran pulang dan pergi akan dihitung toleransi koreksinya. Pengukuran yang titik akhirnya kembali lagi ke titik semula.

  • Pengukuran Sipat Datar Profil Melintang

    Profil melintang adalah potongan/penampang melintang dari suatu areal pengukuran tanah arah melintang yang memperlihatkan jarak dan elevasi tertentu. Pengukuran profil melintang, alat ditempatkan diatas setiap profil memanjang yang telah dihitung ketinggian dan jarak antara titik ke titik, setiap pengukuran diambil siku terhadap profil memanjang yang diarahkan kekiri dan kekanan dengan jarak sesuai kebutuhan.

    Pengukruan terbuka pengukuran yang dilakukan tidak kembali ke titik awal dan dilakuakn satu kali pergi tanpa pulang.

Pengukuran Pulang Pergi

  • Pengukuran Melintang (Cross Section)

    Pengukuran sipat datar profil melintang adalah pengukuran yang dilakukan untuk menentukan tinggi rendahnya tanah atau untuk mendapatkan bentuk permukaan titik sepanjang garis tertentu.

  • Profil Melintang

MACAM-MACAM PENGUKURAN BEDA TINGGI WATERPASS

Metode Pengukuran Beda Tinggi (dH)

  • Barometer harus dilindungi dari terik matahari.
  • Pada waktu memakai, alat ini diketuk perlahan-lahan supaya bagian alat yang seharusnya bergerak dapat bergerak bebas.
  • Pembacaan supaya dilakukan setelah beberapa menit sesudah jarum dapat menyesuaikan diri secara baik dengan tekanan udara.
  • Pembacaan dilakukan pada posisi alat yang sama.

Barometris

  Prinsip pengukuran cara Barometris adalah adanya perbedaan tekanan udara pada permukaan bumi pada tempat yang berbedatingginya. Makin tinggi tempat dari permukaan laut, makin rendah tekanan udaranya. Dalam pemakaian alat ukur ketinggian barometer maka para juru ukur harus memperhatikan hal-hal berikut :

Penyipat Datar

    Perbedaan tinggi antara titi-titik akan dapat ditentukan dengan garis sumbu pada pesawat yang ditunjukkan pada rambu vertikan. Tujuan dari pengukuran penyipat datar adalah mencari beda tinggi antara dua titik yang diukur. Misalnya bumi, bumi mempunyai permukaan ketinggian yang tidak sama atau mempunyai selisih tinggi. Apabila selisih tinggi dari dua buah titik dapat diketahui maka tinggi titik kedua dan seterusnya dapat dihitung setelah titik pertama diketahui tingginya.

Metode Trigonometris

    Cara trigonometris adalah cara pengukuran beda tinggi yang menggunakan sudut vertikal. Cara ini merupakan cara tidak langsung karena pengukuran dilakukan dengan mengukur sudut lereng atau persen kelerengan dan panjang lereng.

    Beda tinggi diperoleh dari perkalian antara panjang lereng dengan sinus sudut lereng. Misal, panjang lereng = p, sudut lereng = a à tinggi t = p sin a. Alat-alat yang digunakan ada yang merupakan alat tersendiri dan ada juga yang tergabung dalam satu alat dengan pengukur jarak dan arah seperti teodolit atau BTM.

PERALATAN DAN BAHAN

  • Waterpass/ pesawat penyipat datar 
  • Rambu ukur
  • Kapur/ paku payung
  • Unting-unting ( untuk yang tidak menggunakan centering optis)
  • Payung
  • Buku lapangan dan alat tulis
  • Statif/ tripod

TAHAPAN PENGUKURAN LONG AND CROSS SECTION

Tahap Pengukuran

  • Mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan.
  • Melakukan survey pendahuluan. Pada tahap ini kita memperhatikan bentuk lahan/ medan yang akan dilakukan pengukuran guna memutuskan metode pengukuran seperti apa yang akan digunakan.
  • Menentukan titik ikat baik menggunakan titik ikat BM atau menggunakan koordinat lokal. 
  • Mendirikan statif setinggi dada dan memasang alat di atas statif.
  • Lakukan levelling dan centering pada alat sebelum dilakukannya pengukuran.
  • Utarakan piringan horizonatal dengan menggunakan kompas sebelum dilakukannya pengukuran. 
  • Arahkan alat pada target dengan membidiknya menggunakan visir secara kasar.
  • Fokuskan target dengan pemutar fokus agar target terlihat jelas. Jika benang terlihat tipis, putar bagian pemutar halus pada lensa okuler. Jika letak benang tidak pas dengan rambu maka gunakan pemutar halus horizontal. Setelah itu lakukan penembakan dan pembacaan benang dan sudut. Pembacaan benang dilakukan untuk dikalkulasikan sehingga memperoleh jarak dan beda tinggi, sedangkan pembacaan sudut dilakukan untuk menggambarkan arah untuk penggambaran sketsa. 
  • Beri tanda menggunakan kapur atau paku payung pada berdirinya alat dan berdirinya rambu ukur.
  • Lakukan pengukuran hingga ke titik akhir (pergi) dan kembali melakukan pengukuran dengan titik rambu yang sama (pulang).
  • Pada saat pembacaan benang harus dikoreksi terlebih dahulu dengan rumus 2BT = BA+BB sebelum dilanjutkan perpindahan alat/ slag. Toleransi yang diperbolehkan pada pengukuran penyipat datar ini sebesar 0,5mm.

Tahap Penggambaran Sketsa

  • Menggambar kenampakan buatan pada lembar kertas dengan sudut pandang elang/ dari atas sesuai dengan arah mata angin.
  • Melakukan perhitungan skala antara jarak sebenarnya dengan jarak peta.
  • Melakukan pengeplotan titik berdirinya alat.
  • Menentukan titik target/ rambu yang diukur dengan menggunakan busur derajat. Arah pengukuran sesuai dengan data sudut horizontal yang telah dicatat di lapangan. Orientasi dari arah pengukuran ini mengacu pada arah utara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar