PENGGAMBARAN POLIGON TERTUTUP

Konten [Tampil]



DEFINISI

    Penggambaran poligon tertutup dapat dilakukan secara manual ataupun secara  digital. Penggambaran secara manual harus memperhatikan ukuran lembar yang digunakan dan skala gambar, sedangkan penggambaran secara digital lebih menekankan kepada sistem koordinat yang digunakan serta satuan unit yang akan dipakai dalam gambar digital yang berhubungan dengan keluaran akhir. Penggambaran poligon tertutup akan menyajikan unsur-unsur antara lain sumbu absis, sumbu ordinat, dan garis hubung antara titik-titik poligon.

UNSUR PENGGAMBARAN POLIGON TERTUTUP

Muka Peta

    Muka peta adalah ruang yang digunakan untuk menyajikan informasi bentuk permukaan bumi baik informasi vertikal maupun horizontal. Muka peta sebaiknya memiliki ukuran panjang dan lebar yang proporsional agar memenuhi unsur estetis.

Garis Tepi Peta

    Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Garis tepi berfungsi untuk menulis angka-angka derajat astronomis. Garis tepi merupakan garis yang dibuat mengelilingi gambar peta untuk menunjukkan batas peta tersebut.

Etiket Gambar

    Etiket gambar atau sering disebut dengan kepala gambar adalah sebuah label identitas sebuah gambar teknik. Etiket ini harus dicantumkan karena setiap yang akan membaca gambar teknik akan digunakan atau dibaca, hal yang harus diketahui terlebih dahulu adalah etiket gambarnya.

    Dalam penulisan etiket gambar juga tidak boleh sembarangan karena agar sesuai dengan standar ISO. Disini terdapat beberapa komponen yang wajib dituliskan dalam kepala gambar/etiket seperti informasi dalam etiket yang meliputi nama/judul gambar, arah mata angin, skala peta, legenda, sumber, dan tahun pembuatan peta. Untuk ukuran huruf terkecil dalam kepala gambar adalah 2.5 mm dan lebar kepala gambar 180 mm. Jika kekurangan tempat dalam menampung informasi yang ingin disampaikan maka bisa ditambahkan diatas etiket. Selain itu, bisa ditambahkan pada bagian kertas yang masih kosong. Informasi tambahan yang bisa dilakukan disini seperti informasi tentang material yang digunakan, jumlah, deskripsi, berat, dll. Letak etiket gambar berada di bagian yang mudah terbaca yaitu di bagian sudut kanan bawah pada sebuah gambar pada kertas. Isi dari etiket gambar sebagai berikut.

  • Judul Peta

    Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta. Biasanya judul diletakkan di bagian pojok kanan atas atau di bagian yang orang mudah untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang yang membaca bakal kebingungan isi dari peta yang dimilikinya. 

  • Arah Mata Angin

    Mata angin atau orientasi adalah pedoman arah pada peta yang berfungsi untuk membantu pengguna peta memahami arah ketika membaca peta. Simbol arah mata angin dapat diletakkan di mana saja asalkan tidak mengganggu informasi lain yang terdapat dalam peta. Di dalam peta arah utara selalu menunjuk ke arah atas pada bidang datar (kertas). Orientasi arah utara merupakan simbol berupa panah yang biasanya mengarah ke arah sumbu Y positif muka peta dan menunjukkan orientasi arah utara. Orientasi arah utara ini dapat terdiri dari arah utara geodetik, arah utara magnetis, dan arah utara grid koordinat proyeksi.

  • Skala Peta
    Skala peta menunjukan perbandingan luas sebenarnya dengan luas yang digambarkan di peta. Skala peta biasanya dinotasikan dengan 1 : sekian, semakin besar skalanya maka semakin besar pula wilayah yang digambarkan pada peta. Skala peta dibagi menjadi dua, yaitu skala garis dan skala angka.
    • Skala Garis (grafis)
    Skala garis adalah skala peta yang berbentuk garis dengan ukuran perbandingan tertentu. Skala garis biasanya diletakkan di atas legenda atau didalam kolom legenda. 
    • Skala Angka (numerik)
    Skala angka adalah skala yang berupa angka, biasanya skala angka diletakkan di bagian pojok kanan atas. Contoh dari skala angka sebagai berikut : Peta berskala 1 : 500.000, artinya 1 cm jarak pada peta sama dengan 500 ribu cm atau 5 km jarak sebenarnya. Peta berskala 1:100.000, artinya 1 cm pada peta sama dengan 100.000 cm atau 1 km jarak sebenarnya.

Legenda

    Legenda adalah keterangan tentang simbol-simbol yang tercantum di dalam peta. Legenda perlu dipahami dengan baik oleh pembaca peta, sehingga informasi yang diperoleh dari peta bisa tepat. Tidak ada aturan baku mengenai penempatan kolom legenda karena pada umumnya legenda ditempatkan di bagian kiri atau kanan bawah peta pada bagian yang kosong. Legenda merupakan suatu informasi berupa huruf, simbol, dan gambar yang menjelaskan mengenai isi gambar. Legenda memiliki ruang di luar muka peta dan dibatasi oleh garis yang membentuk kotak-kotak. Tanda[1]tanda atau simbol-simbol yang digunakan adalah untuk menyatakan bangunan-bangunan yang ada di atas bumi seperti jalan raya, kereta api, sungai, selokan, rawa, dan kampung.

Pembuat Peta

    Untuk mengetahui penanggung jawab pengukuran di lapangan dan penyajiannya di atas kertas, personel yang disajikan akan memberikan informasi mengenai kualifikasi personel yang terlibat

Sumber dan Tahun Pembuatan Peta

    Sumber peta juga unsur yang tidak kalah penting dari unsur-unsur lainnya, dengan adanya sumber peta itu menunjukkan kevalidan dan keakuratan data sebuah peta, apakah dari sumber yang terpercaya atau tidak. Sumber peta adalah nama perseorangan atau lembaga yang menerbitkan peta tersebut, misalnya Bakosurtanal, BPN, dan Jawatan Topografi Angkatan Darat. Sementara tahun pembuatan berkaitan dengan kondisi kesesuaian faktual keadaan sebenarnya dengan data yang digambarkan pada peta.

CARA MENGHITUNG SKALA

1. Mengurangi koordinat tertinggi dan terendah

Diketahui :

P = Koordinat X tertinggi – X terendah = 435057 - 434912 = 145 m 

L = Koordinat Y tertinggi – Y terendah = 9141109 – 9140946 = 163 m


2. Mengukur ukuran kertas A3 pada muka peta yang sudah dikurangin etiket dan garis tepi.

Kertas A3 

P = 29 cm 

L = 27 cm

 

3. Setelah itu kita menghitung skala dan membagi lebar (koordinat Y) dengan lebar kertas A3 yang sudah dikurang oleh etiket dan garis tepi.

TAHAPAN PENGGAMBARAN POLIGON TERTUTUP MANUAL

  • Menyiapkan alat dan bahan.
  • Membuat tata letak peta, meliputi muka peta dan etiket gambar.
  • Menghitung panjang dan lebar muka peta.
  • Menetapkan skala peta dengan membuat perbandingan lebar (Koordinat Y) dengan nilai lebar muka peta pada kertas A3 dalam satuan yang sama. Jika hasil perbandingan tidak menghasilkan nilai yang bulat maka nilai skala dibulatkan ke atas dan memiliki nilai kelipatan tertentu.
  • Membuat grid batas pada sumbu X dan Y yang di mulai dari angka terkecil dari hasil hitungan koordinat (X dan Y) praktikan menggambarkan grid.
  • Menentukan koordinat awal (titik BM) yang telah ditentukan (434850;9141038).
  • Jika titik BM telah ditentukan, lalu yang digambar selanjutnya adalah menggambarkan titik poligon, metode yang digunakan oleh praktikan adalah metode koordinat. Jadi, titik poligon digambarkan sesuai titik koordinat dari perhitungan data di lapangan.
  • Menggambarkan titik-titik yang merupakan posisi koordinat hasil pengukuran poligon tertutup, serta menghubungkan titik[1]titik tersebut menggunakan pensil.
  • Melengkapi informasi pada etiket gambar yang terdiri dari judul, mata angin, skala peta, legenda, orang yang membuat peta, sumber, dan tahun pembuatan peta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar