|
DEFINISI
UNSUR PENGGAMBARAN POLIGON TERTUTUP
Muka Peta
Garis Tepi Peta
Etiket Gambar
Etiket
gambar atau sering disebut dengan kepala gambar adalah sebuah label identitas
sebuah gambar teknik. Etiket ini harus dicantumkan karena setiap yang akan
membaca gambar teknik akan digunakan atau dibaca, hal yang harus diketahui
terlebih dahulu adalah etiket gambarnya.
Dalam penulisan etiket gambar juga tidak boleh sembarangan karena agar sesuai dengan standar ISO. Disini terdapat beberapa komponen yang wajib dituliskan dalam kepala gambar/etiket seperti informasi dalam etiket yang meliputi nama/judul gambar, arah mata angin, skala peta, legenda, sumber, dan tahun pembuatan peta. Untuk ukuran huruf terkecil dalam kepala gambar adalah 2.5 mm dan lebar kepala gambar 180 mm. Jika kekurangan tempat dalam menampung informasi yang ingin disampaikan maka bisa ditambahkan diatas etiket. Selain itu, bisa ditambahkan pada bagian kertas yang masih kosong. Informasi tambahan yang bisa dilakukan disini seperti informasi tentang material yang digunakan, jumlah, deskripsi, berat, dll. Letak etiket gambar berada di bagian yang mudah terbaca yaitu di bagian sudut kanan bawah pada sebuah gambar pada kertas. Isi dari etiket gambar sebagai berikut.
- Judul Peta
Judul peta adalah sebuah identitas dari apa yang ada didalam peta.
Biasanya judul diletakkan di bagian pojok kanan atas atau di bagian yang orang
mudah untuk melihatnya. Tanpa adanya judul peta, orang yang membaca bakal
kebingungan isi dari peta yang dimilikinya.
- Arah Mata Angin
Mata angin atau orientasi adalah pedoman arah pada peta yang
berfungsi untuk membantu pengguna peta memahami arah ketika membaca peta.
Simbol arah mata angin dapat diletakkan di mana saja asalkan tidak mengganggu
informasi lain yang terdapat dalam peta. Di dalam peta arah utara selalu
menunjuk ke arah atas pada bidang datar (kertas). Orientasi arah utara
merupakan simbol berupa panah yang biasanya mengarah ke arah sumbu Y positif
muka peta dan menunjukkan orientasi arah utara. Orientasi arah utara ini dapat
terdiri dari arah utara geodetik, arah utara magnetis, dan arah utara grid
koordinat proyeksi.
- Skala Peta
- Skala Garis (grafis)
- Skala Angka (numerik)
Legenda
Legenda adalah keterangan tentang
simbol-simbol yang tercantum di dalam peta. Legenda perlu dipahami dengan baik
oleh pembaca peta, sehingga informasi yang diperoleh dari peta bisa tepat.
Tidak ada aturan baku mengenai penempatan kolom legenda karena pada umumnya
legenda ditempatkan di bagian kiri atau kanan bawah peta pada bagian yang
kosong. Legenda merupakan suatu informasi berupa huruf, simbol, dan gambar yang
menjelaskan mengenai isi gambar. Legenda memiliki ruang di luar muka peta dan
dibatasi oleh garis yang membentuk kotak-kotak. Tanda[1]tanda
atau simbol-simbol yang digunakan adalah untuk menyatakan bangunan-bangunan
yang ada di atas bumi seperti jalan raya, kereta api, sungai, selokan, rawa,
dan kampung.
Pembuat Peta
Untuk mengetahui penanggung jawab pengukuran di lapangan dan penyajiannya
di atas kertas, personel yang disajikan akan memberikan informasi mengenai
kualifikasi personel yang terlibat
Sumber dan Tahun Pembuatan Peta
CARA MENGHITUNG SKALA
1. Mengurangi koordinat tertinggi dan
terendah
Diketahui :
P = Koordinat X tertinggi – X terendah =
435057 - 434912 = 145 m
L = Koordinat Y tertinggi – Y terendah = 9141109 – 9140946 = 163 m
2. Mengukur ukuran kertas A3 pada muka
peta yang sudah dikurangin etiket dan garis tepi.
Kertas A3
P = 29 cm
L = 27 cm
3. Setelah itu kita menghitung skala dan
membagi lebar (koordinat Y) dengan lebar kertas A3 yang sudah dikurang oleh
etiket dan garis tepi.
TAHAPAN PENGGAMBARAN POLIGON TERTUTUP MANUAL
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Membuat tata letak peta, meliputi muka peta dan etiket gambar.
- Menghitung panjang dan lebar muka peta.
- Menetapkan skala peta dengan membuat perbandingan lebar (Koordinat Y) dengan nilai lebar muka peta pada kertas A3 dalam satuan yang sama. Jika hasil perbandingan tidak menghasilkan nilai yang bulat maka nilai skala dibulatkan ke atas dan memiliki nilai kelipatan tertentu.
- Membuat grid batas pada sumbu X dan Y yang di mulai dari angka terkecil dari hasil hitungan koordinat (X dan Y) praktikan menggambarkan grid.
- Menentukan koordinat awal (titik BM) yang telah ditentukan (434850;9141038).
- Jika titik BM telah ditentukan, lalu yang digambar selanjutnya adalah menggambarkan titik poligon, metode yang digunakan oleh praktikan adalah metode koordinat. Jadi, titik poligon digambarkan sesuai titik koordinat dari perhitungan data di lapangan.
- Menggambarkan titik-titik yang merupakan posisi koordinat hasil pengukuran poligon tertutup, serta menghubungkan titik[1]titik tersebut menggunakan pensil.
- Melengkapi informasi pada etiket gambar yang terdiri dari judul, mata angin, skala peta, legenda, orang yang membuat peta, sumber, dan tahun pembuatan peta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar