KONSEP PEMBACAAN SUDUT T0 DAN T2 BOOM, TL-20 DE, DAN TM 10-C

Konten [Tampil]

 


DEFINISI

    Setelah melakukan centering pada alat theodolite, waktunya untuk bersiap memulai pengukuran. Pada saat kita memulai pengukuran, untuk menangkap sudut yang akan kita ambil, caranya yaitu dengan membaca sudut horizontal dan sudut vertikal pada alat theodolite tersebut. 

    Konsep dasar dalam pembacaan sudut horizontal dan vertikal yaitu jika sudah terbidik targetnya, langkah selanjutnya yaitu membaca pada lensa  mikrometer yang berfungsi sebagai pembacaan sudut, kemudian kita baca angka derajat, menit, dan detik sesuai yang berada di garis tengah pembacaan nonius. Setiap alat theodolite cara pembacaan sudutnya tergantung merek dan seri pada alat theodolite tersebut.

Sudut horizontal

    Sudut horiontal merupakan pengukuran dasar untuk penentuan sudut arah dan azimuth. Sudut tersebut merupakan sudut yang dibentuk oleh dua bidang normal yang melalui titik sudut tersebut. Besarnya sudut mendatar  tersebut  dihitung  dari  selisih   angka  bacaan  kedua arah/jurusan,  menurut  arah  putaran  jarum   jam  (angka  bacaan  akhir dikurangi bacaan awal). Dalam hal  ini, untuk yang  dimaksud dengan jurusan atau arah adalah arah bidikan teropong theodolite ke suatu target tertentu. Setelah target tepat pada benang silang lensa okuler maka dilakukan pembacaan angka pada lingkaran mendatar (piringan busur). 2 contoh dari sudut horizontal sebagai berikut :

Sudut Jurusan

    Sudut jurusan adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik tertentu dengan berpedoman pada sumbu Y positif salib sumbu Kartesian XOY. Dalam hal ini arah sumbu Y   positif sebagai penunjuk arah utara peta dan  perhitungan besarnya sudut jurusan menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara peta yang berfungsi sebagai titik nol.

Azimuth

    Azimuth adalah besarnya sudut mendatar pada suatu titik dengan berpedoman pada arah utara Geografi dan besarnya  dihitung menurut arah putaran jarum jam, dimulai dari arah utara Geografi sebagai titik nol sampai ke titik tertentu.

Sudut Vertikal

    Sudut vertikal adalah sudut yang diukur dari zenit sampai ke garis bidik theodolit, untuk menentukan nilai ketinggian (elevasi) suatu titik terhadap titik yang lain. Besarnya dapat dihitung dengan dua macam pedoman, yaitu :

Sudut Miring (m) atau Helling

    Sudut yang diukur pada  lingkaran vertikal dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah mendatar sebagai awal perhitugan, dengan ketentuan : 

  • Bertanda negatif apabila arah putarannya menuju vertikal bawah.  
  • Bertanda positif apabila arah putarannya menuju vertikal atas 
  • Besarnya sudut tegak yang terbentuk antara dua titik terhadap arah mendatar bila digunakan h (helling) atau arah vertikal bila digunakan (zenith).
  • Jarak mendatar antara 2 (dua) titik yang biasa dinamakan jarak optis.
  • Jarak tegak antara 2 (dua) titik yang biasa dinamakan Beda Tinggi (∆h).

Sudut zenith (z)

    Sudut yang diukur pada lingkaran   vertikal dan besarnya dihitung dengan berpedoman pada arah vertikal atas (titik zenith) sebagai titik nol (awal perhitungan). Fungsi dari pengukuran sudut vertikal ialah untuk menentukan nilai ketinggian (Elevasi) suatu titik terhadap titik yang lain berdasarkan bidang referensi yang digunakan.






STYP BY STEP PEMBACAAN SUDUT

T0 BOOM dan T2 BOOM

  • T0 BOOM dan T2 BOOM. Sudut horizontal Gambar diatas adalah pembacaan sudut horizontal pada alat theodolite T0 BOOM dan T2 BOOM. Langkah-langkah dalam membaca sudut horizontal pada theodolite T0 BOOM dan T2 BOOM.


  • Sudut horizontal : Gambar diatas adalah pembacaan sudut horizontal pada alat theodolite T0 BOOM dan T2 BOOM.

  • Untuk mencari derajat, caranya dengan mencari sudut yang selisihnya 180°, misalnya, 270° - 90° = 180°. Kemudian dengan menghitung 5 (lima) garis dari 90° sampai 270° karena selisihnya 180°. Setelah itu didapatkan sudut 90°.

  • Setelah itu kita memulai pembacaan sudut horizontalnya. Caranya dengan menghitung 4 garis setelah 90o ke 270° dan didapatkan sudut sebesar 4°.


  • Untuk mencari menit, caranya dengan membaca sudut yang terletak antara 20-25 dan didapatkan sudut 22'.


  • Maka, akan ditulis.
    Pembacaan sudut : 90° 4° Menit + 22’ Sehingga didapatkan sudut horizontal adalah 94° 22’.

PEMBACAAN TL-20 DE

Langkah-langkah dalam membaca sudut vertikal dan sudut horizontal pada theodolite TL-20 DE sebagai berikut :


  •  Sudut vertikal
  • Sebelum kita memulai membaca sudut vertikal, gambarnya akan seperti dibawah ini :


    • Untuk mencari derajat, caranya dengan memutar sekrup nonius dan jika sudah tepat dengan target, kunci dengan sekrup pengunci nonius. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini dan didapatkan sudut 88°.


    • Setelah mencari derajat, kita akan mencari menit dan detik, caranya dengan melihat sudut yang berada di kotak sebelah kanan bawah yang didapatkan sudut 48’ 20”. Maka, hasilnya akan seperti dibawah ini.



Maka sudut vertikalnya adalah 88° 48’ 20”.

  • Sudut horizontal
    • Sebelum kita memulai membaca sudut horizontal, gambarnya akan seperti dibawah ini.

  • Untuk mencari derajat, caranya dengan memutar sekrup nonius dan jika sudah tepat dengan target, kunci dengan sekrup pengunci nonius. Maka hasilnya akan seperti dibawah ini dan didapatkan sudut 203°.


  • Setelah mencari derajat, kita akan mencari menit dan detik, caranya dengan melihat sudut yang berada di kotak sebelah kanan yang didapatkan 48’ 20”, maka hasilnya akan seperti gambar dibawah ini.


PEMBACAAN TM-10C


  •  Sudut vertikal
    • Untuk membaca derajat, caranya seperti gambar di bawah ini dan didapatkan sudut 101°.

    • Untuk membaca menit, caranya seperti gambar di bawah ini, kemudian didapatkan puluhan menit sebesar 50’ dan satuan menit sebesar 7’. Maka, keduanya ditambah dan didapatkan sudut sebesar 57’.

    • Untuk membaca detik, caranya seperti gambar di bawah ini dan di dapatkan sudut 30”.

  • Sudut Horizontal

    • Untuk membaca derajat, caranya seperti gambar di bawah ini dan didapatkan sudut 163°.

    • Untuk membaca menit, caranya seperti gambar di bawah ini, kemudian didapatkan puluhan menit sebesar 50’ dan satuan menit sebesar 7’. Maka, keduanya ditambah dan didapatkan sudut sebesar 57’.

    • Untuk membaca detik, caranya seperti gambar di bawah ini dan di dapatkan sudut 30”.
    • Maka sudut horizontalnya adalah 163° 57’ 30”.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar