Sekilas Teori Ilmu Ukur Tanah
Keterangan:
- - PQRS : merupakan bidang datar (merupakan sebagian kecil permukaan ellipsoida)
- - Sumbu Y : merupakan garis meridian melalui
- - Titik OSumbu X : garis tegak lurus Y di titik O
- - Garis O0O : garis normal bidang PQRS
- - Garis A0A : garis normal bidang PQRS (garis A0A // O0O)XA, YA: Koordinat planimetris titik A0
- - Koordinat Z : merupakan ketinggian A0 di atas bidang PQRS Di dalam ilmu ukur tanah berlaku perjanjian-perjanjian sebagai berikut:
- 1. Sumbu Y positif dihitung ke arah Utara
- 2. Sumbu X positif dihitung kea rah Timur
- 3. Kwadran I terletak antara Y + dan X +
- 4. Kwadran II terletak antara Y - dan X +
- 5. Kwadran III terletak antara Y - dan X -
- 6. Kwadran IV terletak antara Y + dan X -
- Kuadran I : 0o – 90o
- Kuadran III : 180o – 270o
- Kuadran II : 90o – 180o
- Kuadran IV : 270o – 360o
Contoh soal
Gambar titik 1 dan 2 dalam sistem koordinat kartesian untuk memperoleh ilustrasi awal letak titik-titik tersebut pada kwadran ilmu ukur tanah! (Asumsi: sumbu Y sejajar dengan arah utara).
Dari posisi titik-titik tersebut maka terlihat bahwa sudut jurusan α12 terletak pada kwadran II dan sudut jurusan α21 terletak pada kwadran IV.
Hitung DX12, DY12, DX21 dan DY21!
DX12 = X2 - X1 = + 130,537
DY12 = Y2 - Y1 = - 75,763 Terletak di kwadran
II
DX21 = X1 - X2 = - 130,537
DY21 = Y1 - Y2 = + 75,763 Terletak di kwadran
IV
Hitung α12 dan α21!
Jawaban :
a12 = 30o 07’ 50,37” + 90o (karena terletak di kwadran II)
a21 = = 30o 07’ 50,37” + 270o (karena terletak di kwadran IV) maka menjadi
α 21 = 300o 07’ 50,37”
Syntax Program
clc
clear all
X1 =
999.99;
Y1 =
999.984;
X2 =
1130.527;
Y2 =
924.221;
fprintf('****************************************\n');
fprintf(' Penghitungan Nilai Azimuth \n');
fprintf('****************************************\n\n');
DX12 =
X2-X1;
DY12 =
Y2-Y1;
fprintf('Nilai
dari DX12 = %4.4f \n',DX12);
fprintf('Nilai
dari DY12 = %4.4f \n',DY12);
if
DX12>0 && DY12>0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran I');
elseif
DX12>0 && DY12<0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran II');
elseif
DX12<0 && DY12<0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran III');
else
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran IV');
end
a =
abs(DY12/DX12);
a12 =
atan(a);
az12 =
a12*180/pi;
fprintf('\nNilai
Azimuth12 sementara adalah %4.4f \n',az12);
if
DX12>0 && DY12>0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran I');
azt12 = az12;
elseif
DX12>0 && DY12<0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran II');
azt12 = az12 + 90;
elseif
DX12<0 && DY12<0
disp('Karena koordinat terletak di
pada Kuadran III');
azt12 = az12 + 180;
elseif
DX12<0 && DY12>0
disp('Karena koordinat terletak di
pada Kuadran IV');
azt12 = az12 + 270;
end
fprintf('Maka
nilai Azimuth12 adalah %4.4f \n',azt12);
deg =
floor(azt12);
men1 =
(azt12-deg)*60;
men2 =
floor(men1);
det1 =
(men1-men2)*60;
fprintf('atau
%4.0f derajat %4.0f menit %4.2f detik \n\n',deg,men2,det1);
fprintf('******************************************\n\n');
DX21 =
X1-X2;
DY21 =
Y1-Y2;
fprintf('Nilai
dari DX21 = %4.4f \n',DX21);
fprintf('Nilai
dari DY21 = %4.4f \n',DY21);
if
DX21>0 && DY21>0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran I');
elseif
DX21>0 && DY21<0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran II');
elseif
DX21<0 && DY21<0
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran III');
else
disp('Koordinat terletak pada
Kuadran IV');
end
b =
abs(DY21/DX21);
b21 = atan(b);
az21 =
b21*180/pi;
fprintf('\nNilai
Azimuth21 sementara adalah %4.4f \n',az21);
if
DX21>0 && DY21>0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran I');
azt21 = az21;
elseif
DX21>0 && DY21<0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran II');
azt21 = az21 + 90;
elseif
DX21<0 && DY21<0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran III');
azt21 = az21 + 180;
elseif
DX21<0 && DY21>0
disp('Karena koordinat terletak pada
Kuadran IV');
azt21 = az21 + 270;
end
fprintf('Maka
nilai Azimuth21 adalah %4.4f \n',azt21);
deg2 =
floor(azt21);
min3 =
(azt21-deg2)*60;
min4 =
floor(min3);
det2 =
(min3-min4)*60;
fprintf('atau %4.0f derajat %4.0f menit %4.2f detik \n\n',deg2,min4,det2);
Tidak ada komentar:
Posting Komentar